AKANKAH KITA DAPATKAN MALAM LAILATUL QODAR RAMADHAN KALI INI




Surabaya,- Nuswantoro pos.com Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi wakafa washolatu wassalamu ala Musthofa wa ala Alihi wa shahbihi wa man wafa. Akankah kita dapatkan Lailatul Qodar Ramadhan kali ini, Sudah berapa Puluh Tahun kita bertemu dengan Bulan Ramadhan, sudah berapa puluh tahun kita berpuasa Ramadhan, sudahahkah kita dapatkan malam lailatul qodar,

Pertanyaan yang mendasar adalah apakah tanda-tanda dapatnya lailatul qodar itu sudah ada pada diri kita, yang telah berpuasa puluhan tahun di bulan
Ramadhan???
Minimal ada 2 tanda utama seseorang yang mendapatkan malam lailatul qodar.

Marilah kita bersama-sama muhasabah diri, Instrospeksi diri kita sendiri.dan mari kita simak tulisan dibawah ini.
Subhanallah Umat muslim di seluruh dunia tentu berharap mendapatkan atau
berjumpa dengan malam lailatul qadar yang hanya datang pada bulan suci
Ramadan. Lantas mengapa malam lailatul qadar begitu didambakan?
Malam lailatul gadar pada Al-Qur'an dan As-Sunnah disebutkan memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. 



Sehingga malam lailatul qadar disebut sebagai malam yang indah penuh kemuliaan. Tak hanya itu, seorang muslim yang melaksanakan kebaikan pada malam lailatul qadar dianggap telah mengerjakan kebaikan selama
seribu bulan yakni sekitar 83-84 tahun.
Pendapat "Syekh Muhammad Abduh memaknai kata "al-Qadar" dengan kata "takdir". la mengatakan demikian, Allah SWT. pada malam tersebut mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya, dalam menyeru umat manusia ke jalan yang benar. Khittah yang dijalani itu, sekaligus melepaskan umat manusia dari kerusakan dan kehancuran yang waktu itu sedang membelenggu mereka. (Hasbi Ash Shiddieqy, 1996: 247)."


Sementara arti kata "al-Qadar" juga diartikan "al-Syarf" yang artinya mulia
(kemuliaan dan kebesaran). Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam Qadar dan memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. al- Qadr, [97]: 1-5).

Lalu Bagaimana Cara mendapatkan malam lailatul qadar, Tidak ada satupun manusia yang mampu memprediksi secara tepat dan memastikan kapan malam lailatul qadar datang. Karena begitu mulia dan agungnya malam lailatul qadar sehingga tidak terjangkau oleh nalar manusia.

Ahli tafsir, Prof Quraish Shihab dalam bukunya (Membumikan Al-Qur'an, 1999)
menjelaskan bahwa semua uraian Al-Qur'an yang dimulai dengan wama adraka menunjukkan bahwa sesuatu itu tidak terjangkau atau hampir tidak terjangkau oleh nalar manusia.
Di dalam Quran Surat Al-Qadr ayat 2 dijelaskan, wama adraka ma lailatul qadar (dan tahukah kamu malam lailatul qadar itu?). Wahyu Allah SWT tersebut ingin menegaskan bahwa betapa mulianya malam lailatul qadar.

Meski tak dapat diprediksi umat muslim dapat mempersiapkan diri untuk bertemu dengan malam lailatul qadar. Caranya dengan mempersiapkan sejak awal Ramadan datang dengan memperbaiki ibadah.
Berikut dua cara mempersiapkan diri untuk mendapatkan malam lailatul gadar.

Pertama, melakukan kebaikan karena pada malam lailatul gadar Malaikat turun (QS Al-Qadr: 4). Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, melingkupi kebaikan apa saja. Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik secara kontinu dan tidak menunda-nunda untuk membantu sesama.

Kedua, di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar (QS Al-Qadr: 5). Artinya, damai dengan diri dan damai dengan orang lain. Termasuk tidak mengambil hak orang lain demi mewujudkan kesejahteraan.
Kemudian Tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar.

Datangnya malam laitul Qadar memang tidak seorang pun mengetahui. Apakah
tanda-tanda malam lailatul qadar seperti membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan? Menanggapi hal tersebut Prof Quraish Shihab menegaskan bahwa seorang muslim wajib untuk mengimani malam lailatul qadar berdasarkan pernyataan Al-Qur'an, bahwa "Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar" (baca QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan 

"malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan"
(baca QS Ad-Dukhan: 3). Selanjunya menurut pendapat Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372-1449 M). Salah satu
ulama hadits terkemuka dari mazhab Syafi'i dalam Fathul Bari menyebutkan ada 45 pendapat soal ketetapan waktu malam Lailatul Qadar. Berdasarkan 45 pendapat tersebut, yang paling unggul atau rajih adalah tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Lalu apa tanda bagi orang yang menerima kesempatan berjumpa dengan malam lailatul Qodar
Menurut Pendiri Pusat Studi Al Qur'an (PSQ) Profesor Muhammad Quraish Shihab menyebutkan minimal ada dua tanda bagi orang yang menerima kesempatan berjumpa dengan malam lailatul gadar, yakni bertambahnya kebaikan dan merasakan adanya
ketenangan.

Yang "Pertama, bertambahnya kebaikan. Kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan yang menyeluruh, dari perkataan, sikap, hingga perbuatannya," kata Prof Quraish yang dikutip NU
Online yang mengambil dari Youtube Najwa Shihab.

Adapun tanda kedua adalah ketenangan. Dalam hal ini, menurut dia, mayoritas ulama mengartikan ketenangan/kedamaian yang dimaksud sifatnya berkelanjutan sebagimana
termaktub pada ayat terakhir surat Al-Qadar. "Salamun hiya hattaa mathla'il fajr, pada malam itu, kedamaian dirasakan oleh orang yang beruntung menjumpai malam lailatul qadar
hingga terbitnya fajar. Atau keesokan harinya," lanjut pengarang Tafsir AI-Misbah itu.

Paparan yang dia sandarkan pada ayat itu juga menceritakan bahwa pada malam tersebut malaikat turun ke bumi. Selain itu, kalimat mathla'il fajar (terbitnya fajar) juga diartikan sebagai terbitnya kehidupan baru bagi manusia setelah mengalami kematian.

Semoga kita semua tahun ini bisa berjumpa dengan malam lailatul godar,
Malam seribu bulan, malam yang akan membuat impack pada diri kita minimal
selama setahun kedepan untuk semakin mempunyai sikap Tawadhu, Rendah Hati dan Peduli terhadap sesama, serta selalu menambah kebaikan kebaikan kepada sesame
serta meningkatkan amaliah dan lbadah Kita kepada Allah SWT.

Waallahu a'lamu Bisshowab
Walafwu minkum

Oleh : SAEFUDDIN ZUHRI. S.Kep Ns. M.Kes

LURAH PERAK BARAT

PENGURUS ANSOR BANSER SIMOKERTO

WAKIL KETUA TANFIDIYAH MWC NU SIMOKERTO




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url