Perkuat Perlindungan Konsumen Dan Industri Keuangan Yang Sehat, MALIKA RAMPAS dan OJK Jatim Laksanakan TOT
SURABAYA,- Organisasi Rumah Juang RAMPAS (Rumah Amanat Mandiri Prabowo Subianto) DPW Jawa Timur dan Masyarakat Madura Peduli Kebijakan/MALIKA bersama Otoritas Jasa Keuangan/OJK Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan Training of Trainer/TOT Pemateri Literasi dan Inklusi keuangan, Jum'at 21/11/2025.
TOT dilaksanakan di Ruang Rapat I Lt.4 Gedung OJK Jl. Gubernur Suryo 28-30 Surabaya itu diikuti oleh peserta sebanyak 10 orang dari perwakilan organisasi RAMPAS dan MALIKA. Dihadiri oleh Firdaus/Deputi Edukasi dan dimentori Indera/Pemateri Senior beserta team pemateri dari bidang pengawasan prilaku pelaku industri keuangan, edukasi dan perlindungan konsumen OJK Provinsi Jawa Timur.
"Kegiatan TOT ini sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung penguatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat ditengah keterbatasan pemateri OJK dan kompleknya permasalahan di industri keuangan" Komentar Florencia,SH selaku pengurus DPP RAMPAS Korwil Jawa Timur saat diwawancarai media ini.
Florencia menambahkan " Kami sertakan 10 orang anggota dengan latar belakang advokat, pengajar, jurnalis, tokoh agama dan volunteer untuk ikut kegiatan TOT tersebut. Harapan kami seluruh peserta TOT pada waktunya mampu menjadi duta literasi keuangan bersama OJK turut serta membangun masyarakat Indonesia yg cerdas keuangan dan terhindar dari praktek2 keuangan ilegal ".
" Disini kita selain untuk belajar, juga upaya langkah preventif perlindungan masyarakat sebagai konsumen industri keuangan lewat penguatan literasi dan inklusi keuangannya. Industri keuangan berjalan sehat dan konsumen terlindungi. Konsep organisasi kita yakni bersama Prabowo membangun bangsa diatas kebenaran terrealisasi " Yasin/Ketua RAMPAS DPW Jawa Timur yang juga ketua umum MALIKA menambahkan.
Ditempat terpisah, Direktur Pengawasan Prilaku Pelaku Industri Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Horas V.M.Tarihoran menyampaikan " Level literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini mencapai 66,46%, sementara inklusinya 80,51%. Artinya banyak masyarakat yang memiliki akses pelayanan keuangan, tapi 13% diantaranya kurang memahami pengelolaan keuangannya ".
" Peran dan keterlibatan peserta TOT dalam penguatan literasi keuangan masyarakat nantinya sangat membantu kami, kami sampaikan terima kasih " Tutup Horas V.M. Tarihoran.
(Muis)


