Yayasan Khodijah Gelar Haul ke 29



Yayasan Taman Pendidikan dan sosial NU Khodijah  menggelar Haul KH Abdul Wahab Turcham ke 29, pada Minggu (25/2/2024) di Sekolah Khodijah Wonorejo Surabaya.

Haul pendiri yayasan tersebut menghadirkan Wakil ketua umum PBNU KH  Zulva Mustofa sebagai penceramah,  serta diikuti oleh ratusan Jamaah Al Khidmat dan guru, wali murid dan siswa. Acara diawali dengan istighosah, pembacaan manaqib, pembacaan maulid Nabi dan Tausiyah.

Ketua Yayasan Khodijah, Prof. Ridwan Natsir mengatakan,  sosok KH Wahab Turcham merupakan sosok pejuang pendidikan, bahkan saat Prof Natsir menimba ilmu di Khodijah pada tahun 78 sampai 79 telah merasakannya perhatian sang kyai pada murid muridnya.

Maka melalui lembaga-lembaga yang ada di Khodijah saat ini, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, juga pondok pesantren ingin bisa mencetak anak-anak  yang pintar atau  pandai dan juga mencetak anak anak yang baik dan benar. Apalagi saat ini ada model  Boarding School, karena  dengan membuka Boarding School tingkat SMP SMA, bisa mencetak generasi yang semakin pintar dan baik.

"karena dua unsur itu penting, kalau pandai tapi tidak benar atau sebaliknya benar tapi tidak pandai, apalah artinya. Tapi Yayasan Khadijah mencetak anak-anak kita generasi yang berakhlakul karimah berpola pikir  singkat yang rasional," ucapnya.

Prof Natsir juga mengajak hadirin untuk mendoakan ibu Khofifah Indar Parawansa ketua Pembina Yayasan Khadijah yang juga alumni Khodijah  bisa untuk mengikuti pemilihan gubernur yang kedua 2024-2029 nanti.

 Sementara itu, KH  Zulva Mustofa menilai sosok pendiri sekolah Khodijah KH Abdul Wahab Turcham adalah orang yang ikhlas, sebab kalau bukan orang yang ikhlas sulit  punya sekolahan sebesar ini.

Ia melihat hal ini sama seperti ikhlasnya pendiri NU, sejarah NU itu seperti pohon yang ditanam 100 tahun lalu akarnya Menghujam ke bawah dan cabang rantingnya kemana-mana, kenapa Nu bisa seperti sekarang ini jamaah NU bisa menjadi organisasi Islam terbesar di dunia  yang anggotanya lebih dari 100 juta, Karena para muasisnya Mbah Hasyim Asy'ari dan pata Kyai yang lain beliau adalah ulama-ulama yang ikhlas dengan tujuan mendirikannya NU. NU didirikan tujuannya hanya untuk dua hal pertama menjaga paham Ahlussunnah Wal Jamaah kedua menjaga NKRI dan penduduknya warganya agar mereka menjadi orang-orang yang baik dan benar.

 Yayasan Khadijah menurutnya juga sama, cabangnya terus bertambah  dan berkembang. makanya saya kalau ada sekolah-sekolah seperti Khodijah punya kyai NU punya warga NU saya bungah (senang), apalagi di kota-kota besar ini maaf penetrasi serangan terhadap paham Aswaja berat," ucapnya.

Kyai Zulva juga berharap melalui sekolah NU bisa menyebarkan paham Aswaja Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengajarkan sikap-sikap moderat, sikap-sikap toleran, menghargai perbedaan.  sebenarnya sikap-sikap dan sifat-sifat asli orang Indonesia asli orang Indonesia itu adalah toleran, menghargai perbedaan.

 Sekarang ini soalnya sudah masuk di Indonesia terutama lewat sekolah-sekolah yang sekolah itu dari mulai  SMP SMA termasuk di perguruan tinggi paham-paham yang justru jauh daripada sikap dan sifat asli warga Indonesia jauh daripada tradisi-tradisi yang berlaku di Indonesia.  sekarang di kota-kota besar mulai mendapatkan penetrasi semacam serangan  bahwa Amalia Amalia yang dilakukan warga NU tidak memiliki cantolan dalil atau yang disebut bid'ah,  kemudian mereka mencoba untuk memasukkan doktrin ini pada siswa-siswa yang masih kosong, anak SMP  SMA dan di perguruan tinggi negeri umumnya.
 anak-anak ini yang masih kosong seringkali kemudian karena di doktrin kemudian kena. Kyai Zulva pun mengajak semuanya terus mempertahankan aswaja di  masyarakat. (Samisri)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url