TIKUS KANTOR PENCARI KEUNTUNGAN MENARI - NARI DI SMA N 1 PURI MOJOKERTO.
Nuswantoro pos.com Mojokerto,- sekolah yang semestinya menjadi tempat untuk menimba ilmu bagi para murid atau siswa kini tidak seperti yang di harapkan, sebab di sekolah kini banyak tikus pencari keuntungan di pendidikan. Senen 4.september.2023
Para tikus pencari keuntungan atau pelaku pungli kini makin bebas berkeliaran di sekolah-sekolah yang ada di wilayah Jawa Timur, tidak segan-segan para tikus pencari keuntungan tersebut banyak memanipulasi atau bermain anggaran di instansi sekolah atau pendidikan dengan cara melalui melakukan penarikan atau membuat kegiatan yang sifatnya menguntungkan pihak sekolah dan komite.
Salah satu bentuk pungli yang berhasil dibongkar awak media nuswantoro pos adalah di SMA N 1 puri mojokerto,di sana awak media menjumpai adanya praktek pungli yang berkedok atribut untuk Pembiya'an seragam sekolah yang membebani wali murid dengan biaya hingga kisaran Rp 1.400,000 per siswa.
Dengan adanya praktik pungli tersebut awak media coba konfirmasi ke kepala sekolah SMA N 1 puri mojokerto untuk menanyakan fungsi dan kegunaan dari tarikan tersebut.
Kepala sekolah SMA N 1 puri mojokerto saat dikonfirmasi menyampaikan bahwasanya untuk tarikan atau pungutan biaya dengan nominal yang disebutkan itu sepenuhnya bukan kehendak atau tanggung jawab dari pihak sekolah namun semua kegiatan atau tarikan yang dibebankan ke siswa itu atas inisiatif MKKS.
"Itu semua kegiatan yang membuat MKKS mas pihak sekolah tidak tahu apa-apa " ungkap kepala sekolah SMA N 1 puri mojokerto saat ditemui di kantornya.
Di sini kita menemukan gagal paham yang dilakukan oleh sekolah yang pada fungsi dari itu sendiri adalah mencari biaya atau anggaran untuk pendidikan namun tidak boleh membebankan kepada siswa atau murid sekolah.
Dari ungkapan kepala sekolah saat dikonfirmasi awak media Nuswantoro pos berencana akan menggandeng lembaga swadaya masyarakat atau LSM untuk melaporkan atas dugaan pungli yang terjadi di SMA N puri Mojokerto.
(Pesek Tim)