AKANKAH KITA RAIH TAQWA, RENDAH HATI, dan PEDULI PADA PUASA RAMADHAN KALI INI




Surabaya,- Nuswantoro pos.com Bismillahirrahmanirrahim
Khadrotul kirom para muslimin dan muslimat rohimakumullah.

Sudah berapa lama kita
menjalankan Ibadah Puasa
Ramadhan, sudah berapa tahun, dan sudah berapa kali kita ketemu dan lbadah di Bulan Ramadhan, akan tetapi apa yang telah kita
dapat dengan Puasa tersebut, apa dampak sosial yang orang lain rasakan dengan ibadah puasa kita,

Marilah kita kaji diri kita sendiri, kita hisab diri kita sendiri, kita evaluasi
diri kita sendiri, apakah Puasa kita selama ini sudah membuahkan peningkatan Taqwa bagi diri kita, apakah puasa kita selama ini sudah
membuahkan sikap Rendah Hati atau Tawaddu' pada diri kita, dan apakah Puasa kita selama ini sudah membuahkan sikap Peduli sosial kepada sesama.



Pada kesempatan ini saya ingin mengajak pada diri saya sendiri dan sesama muslim untuk melihat lagi,
apa sebenarnya esensi yang ingin kita dapat dalam menjalankan rasakan dengan Ibadah Puasa kita,
ibadah puasa Ramadhan ini.

Kaum muslimin rohimakumullah
Saefuddin Zuhri dalam Bukunya
"The Power Of Tawadhu' 2023"
menyampaikan bahwa minimal ada 3 esensi yang ingin dicapai dalam berpuasa Ramadhan.

Yang pertama adalah dapat
menghapai Ketaqwaan
maksimal,

Yang kedua adalah
mengaplikasikan sikap rendah hati atau tawaddu'

Dan yang ketiga adalah
Implementasi sikap peduli sosial.

Baiklah marilah kita brekdown dari ketiga esensi tersebut.

Esensi Pertama Puasa untuk
Menghapai Ketaqwaan yang maksimal.

Kaum muslimin rohimakumullah,
Ternyata predikat taqwa bukanlah hal yang mudah untuk kita capai, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai prediket
tersebut, dengan senantiasa
belajar untuk mencapai nya.


Al-Quran Surah AI-Baqoroh ayat 183 pada kalimat tattaqun diawali
dengan kata la'allakum., la'alla itu disebut Halfud taroji A| Imam
Assyuti berkomentar setiap ada suatu harapan keinginan besar yang ingin dicapai tapi diawali dengan kata la'ala atau la'llakum ini menunjukkan bahwa harapan itu tidak mungkin bisa dicapai kecuali
dengan kesungguhan atau
keseriusan, jadi Ketika Allah
menutup ayat puasa dengan
la'allakum seakan memberi kesan tidak semua orang yang puasa akan mendapatkan kenaikan taqwa dan jaminan taqwa kecuali orang yang sungguh-sungguh puasanya,
karena itulah untuk memberikan keseriusan kita Nabi memberikan 3 sampai sekarang kurikulum ramadhan nabi menjadi
Amalan tersebut Yaitu satu
meningkatkan Sholat, tidak hanya 3 (tiga) amalan utama yang dikuatkan oleh beliau kepada para sahabat
sebelum tiba Ramadhan dan sampai sekarang menjadi kurikulum ramadhan nabi.

Amalan tersebut yaitu satu : meningkat kan sholat, tidak hanya sekedar sholat fardhu, 

tapi sholat- sholat sunah semua dikerjakan
sholat sunah rowatib / sunah yang mengiringi sholat fardhu sejumlah
12 rokaat, Sholat sunah Mutlaq 4 sebelum Ashar,
Sholat diantara Adzan dan lqomah, Sholat syuruq, Sholat dhuhah, sholat tahajud Selalu Sholat jama'ah dan sholat
jamaah di Masjid / Mushalla.

Yang Kedua Banyak berinteraksi dengan alquran dengan Rutin membaca Alquran dan memahami
maknanya, tilawah dan berdzikir tafakkur kepada Allah SWT.

Yang Ketiga : Banyak Infaq dan Shodaqoh,

Esensi Yang Implementasi sikap Rendah Hati atau Tawaddu' kedua adalah
Sikap tawadhu menjadi bukti
bahwa seseorang mengakui
kelemahannya dan hanya Allah- lah pemiliki kekuasaan terbesar yang tidak bisa ditandingi oleh apa dan siapapun.

Seseorang yang memiliki sikap tawadhu memiliki keimanan yang kuat sebab hanya Allah yang menjadi tempatnya bersandar.
Dalam lslam, rendah hati lebih dikenal dengan sikap tawadu. Sikap rendah hati sangat berkaitan dengan kesabaran dan jauh dari
kesombongan, namun tetap optimis serta percaya diri dalam hidup.
Tentunya, sikap rendah hati harus dimiliki semua orang supaya dijauhkan dari takabur dan keangkuhan hati.

Allah SWT menyebutkan ciri-ciri orang tawadhu dalam ayat Al- Qur'an berikut:
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka, mereka, mengucapkan kata kata (yang mengadung) keselamatan (QS.
al-Furqon ayat 6)

Dalam satu hadisnya, Rasulullah menyampaikan ada empat ciri orang yang memiliki sifat tawadhu sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah bersabda, "Malulah pada Allah dengan sebenarnya."
Berkata lbnu Mas'ud, "Kami berkata,

"Wahai Rasulullah, kami malu, alhamdulillah." Beliau bersabda,
"Bukan itu, melainkan malu kepada Allah dengan sebenarnya adalah,
kamu menjaga kepala dengan segala yang dikandungnya,
menjaga perut dengan segala isinya, dan senantiasa mengingat
maut dengan segala siksanya.

Barangsiapa melakukan semua itu, ia telah merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya"

Rasulullah juga pernah bersabda bahwa sifat tawadhu merupakan karater seorang muslim yang sangat dicintai-Nya :

Esensi Yang ketiga adalah
Implementasi sikap Peduli pada sesama.

Sikap saling menolong
peduli dan tolong- menolong
menjadi salah satu ciri khas dalam budaya Islam. Hal ini lantaran Allah secara langsung mengamanatkan nya dalam dalil  Al-Qur'an kepada seluruh umat manusia.
Misalnya, dalam Surat AI-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman: Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah,
sesungguhnya siksa Allah sangat berat."

Kepedulian sosial dalam Islam merupakan manifestasi akhlak dan
bagian dari ketakwaan seorang Muslim. Seseorang yang memiliki rasa peduli dan kemanusiaan terhadap sesama, maka Allah telah
menjanjikan kemudahan dan
pertolongan kembali untuknya di akhirat.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah:

Artinya: "Barang siapa yang melepaskan seorang Muslim dari satu kesulitan dari kesulitan- kesulitan di dunia, niscaya Allah melepaskannya dari kesulitan- kesulitan hari Kiamat,"

Membantu melepaskan kesulitan seseorang tak selalu harus dengan
gerakan besar yang dapat berefek luas, asalkan diniatkan dengan ikhlas, perbuatan itu sudah masuk
kategori melepaskan kesulitan orang lain. Seperti Contoh, membantu kesulitan saudara, teman, ataupun kolegan yang sedang di rundung masalah.
 
Kaum muslimin rohimakumullah
Marilah kita selalu menjaga kualitas Puasa kita kualitas lbadah kita, semoga Puasa Ramadhan kita tahun ini lebih baik lagi, sehingga
esensi puasa Ramadhan untuk menjadikan kita
kita manusia yang semakin bertaqwa, semakin rendah
hati dan semakin peduli segera kita capai dan kita mampu mengaplikasikan dalam kehidupan kita, dan pekerjaan kita sehari-hari.
 
Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan dan hidayah Allah SWT.
AI-Fatihah .. 3x
Taufiq Wabillahi
Warridho Wal Inayah.
Wal Afwu minkum.
Walhidayah.

Oleh: H. SAEFUDDIN ZUHRI.
S.Kep. Ns. M.Kes Lurah Perak Barat.

Ketua NU-CARE LazisNU MWC NU Simokerto.

Pengurus PAC Ansor Banser
Simokerto.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url