Perbaikan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah



Surabaya,- Nuswantoro Pos.com Dalam pengentasan dan perbaikan ekonomi Masyarakat Berpenghadilan Rendah ( MBR) pasca pandemi covid 19,  Pemerintah Kota Surabaya mengandalkan dua program unggulan yaitu e-PEKEN dan program padat karya bagi 600 ribu warga kota pahlawan dengan target hingga akhir tahun 2022.

Program e-PEKEN atau kepanjangan dari pemberdayaan dan ketahanan ekonomi nang suroboyo merupakan platform berbasis web dimana seluruh penjual berasal dari para UMKM dan toko kelontong yang ada di Kota Surabaya.



Tak hanya membentuk e-PEKEN, Pemerintah Kota Surabaya mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Dinas dilingkungan Pemerintah Kota (PEMKOT) Surabaya untuk membeli segala kebutuhan mulai dari alat tulis kantor hingga kebutuhan pokok sebagai sarana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama di Kota Surabaya.

Sementara, untuk program padat karya akan dilaksanakan melalui intervensi OPD, bentuknya bisa dengan pengelolaan aset Pemkot sebagai lahan parkir atau tempat cuci mobil sampai pembuatan paving untuk kebutuhan pembangunan Pemkot yang di kelola MBR.

Dalam pelaksanaannya, pengukuran pencapaian program padat karya itu akan dilakukan oleh OPD. Data MBR akan dimasukkan ke dalam suatu sistem yang berisi 90 indikator MBR. Seseorang dinyatakan sudah lepas dari kategori MBR kalau sudah lepas dari indikator tersebut

Untuk memenuhi program padat karya dilakukanlah pendataan kepada para MBR sesuai minat dan akan dilaksanakan pelatihan.

Minggu,15 mei 2022, Kelurahan sonokwijenan melaksanakan pendataan di 6 RW se Kelurahan Sonokwijenan Kecamatan Sukomanunggal , para pendamping RW dari kelurahan sonokwijenan sejak pukul 09.00 wib telah bertugas turun langsung mendata ke rumah para MBR di kelurahan Sonokwijenan.

Beberapa pelatihan yang akan dilaksanakan antara lain pelatihan tekhnik sablon, pelatihan coffee shop, pelatihan pembuatan paving, pelatihan juru parkir, pekerjaan rumah produksi batik, pekerjaan divisi sepatu (penjahit), pekerjaan cuci kendaraan dan lain lain.
Khatarina Evi Wahyuni selaku Lurah sonokwijenan berharap dengan dilaksanakan pelatihan bagi MBR akan mampu meningkatkan keahlian dan mengangkat perekonomian warga Kota Surabaya khususnya di Kelurahan Sonokwijenan pasca pandemi covid 19.

"Program Peningkatan skill kepada MBR dengan pelatihan yang akan diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya diharapkan mampu melatih warga di usia produktif untuk mandiri dan mendongkrak perekonomian pasca pandemi sehingga warga di Kota Surabaya khususnya di Kelurahan. Sonokwijenan mampu bersaing meningkatkan produktifitas diri dan penghasilan sehingga bisa lepas dari MBR" ucap beliau .
@ dwi joe
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url