Aset Pemkot Surabaya di Kelurahan Kedung Cowek mosok hanya berupa Sawah saja



Surabaya,- Nuswantoro pos.com Riuh rendah hasil auditor Badan pemeriksa keuangan RI Propinsi Jawa Timur dalam kalkulasinya penilaian wajar tanpa perkecualian, namun demikian beberapa bulan yang lalu pegawai auditor ini mendatangi gedung DPRD Jawa Timur membawa misi untuk anggota DPRD Kota Surabaya periode tahun 2019-2024 sebagian mengembalikan iPad dengan menggunakan APBD sekitar lima ratus juta rupiah karena iPad ini adalah aset sekretariat dewan dengan akad simpan pinjam.

Meski banyak pihak menyesalkan kejadian ini termasuk pengurus Lsm Mapekkat juga mendatangi kantor sekretariat dewan karena surat konfirmasi atau somasi tidak kunjung ada respons positif secara tertulis dan dari keterangan kepala bidang sekretariat dewan ternyata perkara iPad baru saja "diselesaikan" secara maksimal mengingat sebelumnya ada anggota dewan yang meninggal dunia atau pindah domisili tanpa diketahui kediaman yang baru. 

Disisi lain menurut Badan pemeriksa Keuangan RI Propinsi Jawa Timur yang beralamat di Jalan Raya Juanda Sidoarjo juga Mempublished bahwa adanya aset -aset milik pemerintah Kota Surabaya terutama yang dalam penguasaan satuan kerja belum maksimal sehingga penting bagi Walikota selain membenahi aset -aset ini masih perlu ditertibkan lebih progrsifengingat aset -aset merupakan salah satu pendapatan asli daerah untuk peningkatan APBD.

Terkait hal ini awak media secara acak mendatangi kelurahan Kedung Cowek kecamatan Nambangan dan diterima oleh sekretaris kelurahan yang diakrabi di panggil mbak Vivi dimana mbak Vivi didampingi staf kelurahan perempuan untuk ambil dokumentasi. Dari hasil wawancara didapat keterangan bahwa aset yang ada di Kelurahan Kedung Cowek selain Gedung Kelurahan juga terdapat area sawah dengan luas hektaran yang berada di wilayah RW 01, awal media selanjutnya menanyakan aset berupa tambak apa ada berapa bidang misalnya, di jawab oleh Ibu sekretaris Kelurahan Kedung Cowek ini sama sekali tidak ada dan hal ini juga dipertegas staf perempuan yang mendokumentasikan.

Selanjutnya keesokan harinya awak media mendatangi Dinas Keuangan dan Pengelolaan aset daerah Lantai 3 Jalan Jimerto Surabaya oleh bagian front office laki- laki sebaiknya melalui surat jika untuk konfirmasi atau wawancara minta keterangan untuk aset tertentu hal ini dibantah oleh awak media Nuswantoro pos bahwa jika seluruh awak media meminta keterangan, wawancara misalnya harus tertulis maka hal ini sangat aneh karena seharusnya ada bagian atau perwakilan yang bisa memberi keterangan secara langsung atau setidak- tidaknya ditemui staf atau pegawai BPKAD kemudian bagian front office pria ini memberi kami nomor whatsapp sebagai penghubungi pihak BPKAD Kota Surabaya untuk permudah informasi dan lain-lain namun lebih dari 1x dihubungi melalui chat pengguna whatsapp sama sekali tidak ada respon. Maka selanjutnya awak media komunikasi dengan lembaga swadaya masyarakat. (Wien)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url