Seleksi POPNAS, Kadispora Jatim Ikut Pantau
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, M. Hadi Wawan Guntoro tampak hadir memantau seleksi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) basket di GOR Kertajaya Surabaya Kamis (29/5/2025).
Hadi bersama Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur Grace Evi Emawati memberikan motifasi kepada para atlet.
Hadi mengatakan, dibawah kepemimpinan Mama Evi cabang basket dalam POPNAS nanti, Jawa Timur optimis bisa dapat medali emas, karena itu seleksi lebih awal dilakukan pada hari ini, seleksi terbuka, dengan harapan bahwa nantinya Kontingen basket Jawa Timur betul-betul adalah Kontingen yang siap untuk menang dan siap untuk mendapatkan medali.
"Kita memilih seleksi mulai dari sekarang yang terbaik yang kita pilih, makanya seleksi ini kita lakukan jauh hari supaya nanti tetap bisa dilatih secara konsisten, sehingga pada saatnya betul-betul bisa kita berangkat sebagai Kontingen Jawa Timur dan siap untuk pulang dengan membawa medali emas," Ujarnya saat ditemui di lokasi acara.
Menurut Hadi, pemetaan pemetaan juga telah dilakukan termasuk pada cabang cabang olahraga lainnya, basket menjadi salah satu tumpuan untuk mendapatkan emas, sambil melihat perkembangan ke depannya cabang mana lagi yang harus bisa mendapatkan emas.
Sementara Grace Evi Emawati mengaku senang atas kehadiran Kepala Dispora Jatim di tengah kesibukannya, menurutnya kehadirannya memberikan semangat tersendiri bagi anak anak.
"Kita pun mengundang beliau (Kadispora) mendadak, tapi beliau menyempatkan waktu, kolaborasi yang luar biasa memberi semangat untuk semua," Ungkapnya.
Mama Evi menambahkan, dalam seleksi kali ini dikuti oleh lebih dari 100 pelajar putra dan 50 pelajar putri. Mereka berasal dari seluruh wilayah Jawa Timur.
"Ini termasuk mendadak ya pengumumannya, karena baru dua hari, walaupun dua hari aja antusiasnya seperti ini," Ucapnya.
Perbasi, lanjut Mama Evi, rencananya melakukan seleksi dengan menyiapkan 2 sap, sekitar 24 pemain atau sesuai kebutuhan dari pelatih. Karena para pemain ada juga yang harus bermain Timnas atau ada urusan lain. Sehingga dengan 2 sap itu jika ada yang berhalangan bisa digantikan, dan ketika training center para pemain bisa menambah skill mereka secara profesional dan ketika ada event lain lagi mereka sudah lebih siap dan matang.
Menurut Evi, Dalam seleksi ini juga dilakukan sistem degradasi, meski ada atlet yang sudah berpengalaman namun saat dibutuhkan tidak menjaga performanya tetap akan dicoret dan digantikan pemain lain yang lebih perform.
"bukan jaminan mereka yang kemarin ikut pasti kepilih, karena kalau mereka performanya turun dan disusul sama orang yang baru dilihat lebih oke, berarti dia tidak bisa mempertahankan performa," Pungkasnya.
(Samisri)