Apersi Jatim Sambut Program 3 Rumah, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Surabaya,- Nuswantoro pos.com Apersi Asosiasi Pengembang Perumahan dan pemukiman Seluruh Indonesia menyambut baik program pemerintah 3 juta rumah. Program tersebut dinilai akan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi sekaligus perkembangan usaha perumahan.
Ketua Bidang Perizinan Pertanahan DPP Apersi Bambang Setiadi mengatakan, sudah hampir 6 bulan digaungkan, program 3 juta rumah belum ada kejelasan. Pihak Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) masih menunggu blueprint program 3 juta rumah dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman PKP .
Halal bihalal Apersi yang digelar Pengurus DPD Apersi Jawa Timur di Hotel Sangrila Surabaya, Rabu (23/4/2025) tidak sekedar ajang bertemu para anggota dan pengurus. Namun juga untuk menggali isu-isu terkini terkait industri properti, terutama target dari program 3 juta rumah.
Bambang menilai selama hampir setengah tahun Kementerian PKP dibentuk, program yang dijalankan terkait perumahan bagi masyarakat belum ada arah dan tidak dapat dirasakan.
“Pada prinsipnya kita sebagai asosiasi yang membidangi urusan bidang perumahan, baik itu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang digabung dalam sebuah Fasilitas Likuriditas Pembangunan Perumahan (FLPP), kemudian rumah komersil, tentu menyambut baik program pemerintah yang 3 juta unit rumah ini,” kata Bambang.
Pelaku pembangunan rumah FLPP atau MBR, kata Bambang, adalah pengusaha-pengusaha lokal, yang harus dijaga.
"Mereka harus ditumbuhkembangkan agar ekonomi lokal ikut membaik, mulai pengembang, tukang kayu, supplier lokal, material lokal, tukang air, tukang tembok, bisa berkolaborasi menjadi satu kekuatan dan menjadi solusi di tiap-tiap daerah," ucapnya.
“Maka jika ditambah dengan program pemerintah Prabowo, 3 juta rumah, Apersi menyambut baik. Nantinya target 3 juta rumah itu terdiri dari 1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir, 1 juta di perkotaan. Sebagai asosiasi, pihaknya sudah melakukan teknis pembangunan di berbagai bidang, terutama dalam bingkai NKRI,” tambah Bambang.
Namun program 3 juta unit rumah ini belum ada panduan, roadmap, maupun tahapan, mulai apa yang mesti dikerjakan.
Bambang berharap, program tersebut banyak side effect-nya yang positif, sehingga masyarakat bisa bergairah terhadap bisnis ini. Uangnya bisa masuk ke negara lewat pajak-pajak, mulai dari PPN, PPH , BPHTB, PNBP, masuk lagi ke negara, turut serta mengurangi beban pemerintah, berupa penyerapan tenaga kerja.
Bank Jatim Dukung Sejuta Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pemerintah harus mendorong ini menjadi program strategi nasional. Karena banyak melibatkan institusi dan stakeholder, mulai perizinan, ada pertanahan, lingkungan, dan berbagai aspek lainnya.imbuhnya ( samisri)