Masyarakat Sambangrejo mengadakan Jagong Budaya guna Menguak kejayaan di masa Kerajaan.
Lamongan,- Nuswantoropos.com Masyarakat Desa Sambangrejo mengadakan acara Jagong budaya di Kantor Desa Sambangrejo Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan.kegiatan ini adalah salah satu bentuk nyata,masyarakat Desa Sambangrejo masih mau mengenang atau nguri uri budaya agar bisa di ketahui dan bisa di lestarikan oleh anak cucu masyarakat khususnya wilayah Modo dan pada umumnya masyarakat luas.
"Seiring perkembangan zaman banyak sekali peninggalan-peninggalan yang hilang atau sudah terhapus,salah satu gagasan yang di terapkan oleh, Camat Modo,Ahamad Kurniawan, dan juga oleh Kades, Sambangrejo,Shodiq Mudofar adalah merupakan Konsep untuk menuju kemakmuran masyarakat wilayah Modo ,dengan di adakanya acara Jagong bareng menguak Kejayaan Sambangrejo bisa mengedukasi Masyarakat untuk lebih bisa memahami dan juga mengetahui Sejarah yang sebenarnya ada di wilayah Modo.
"Dalam acara ini di hadiri oleh beberapa toko Narasumber"Mas Supriyo,penggiat Sejarah Budaya Lamongan.kang Mas syaiq sebagai Jurnalis budaya,dan juga Mas Gunawan sebagai Spiritual penerawangan Sejarah,juga puluhan Masyarakat Desa Sambangrejo.
" Sambutan,Camat Modo,Ahmad Kurniawan menjelaskan karakteristik kearifan lokal,nilai tradisi budaya yang kental di masyarakatnya.seperti yang ada di Desa sambangrejo.dalam terlaksanakannya Jagong Sejarah ini di adakan tanya jawab oleh masyarakat dengan narasumber.dengan adanya acara ini masyarakat antusias untuk bisa menguak dan melestrikan budaya di wilayah Kecamatan Modo, Mas Supriyo, penggiat Sejarah Lamongan menjelaskan dari hasil penelitian yang pernah di lakukan.selama bertahun tahun bahwa Desa Sambangrejo memiliki nilai kearifan lokal,dan cerita sejarah yang luar biasa pada abat 11 sesuai dengan terjemahannya prasasti Garaman.harapannya prasasti Garaman bisa menjadi salah satu bukti otentik rujukan agar untuk bisa menguak dan melestarikan tempat bersejarah yang ada di Sambangrejo kecamatan Modo Lamongan.
"Sementara dalam penjelasan secara ahli supranatural,Mas Gunawan menjelaskan bahwasanya dalam pandanganya memang benar di Desa Sambangrejo dulunya ada kejadian peperangan dan juga ada beberapa bukti Prasasti yang di setiap prasasti ada penjaga yang berupa sesosok eyang Resi zaman kerajaan.dengan ini bisa di jadikan penguatan sejarah dalam bentuk penelitian alami bukti otentik dan juga pelengkap dalam Trawangan sejarah sehingga bisa semakin kuat, setiap Prasarti ada karma atau kutukan tersendiri, bagi yang melanggar,
Seperti yang di jelaskan oleh ahli sejarah, Mas Supriyo,"bahwa di setiap pemasangan prasasti ada cara ritual tersendiri sehingga bagi yang melanggar atau merusak prasasti tersebut akan kena karma/kutukan.
"Dengan adanya acara ini kita usahakan jangan sampai berhenti sampai di sini, bahkan besok kita undang tim dari BPCB akan datang ke Modo untuk mengadakan penelitian di Stinggi Joko Modo,"pungkas Pak Camat, Ahmad Kurniawan.(GN LA)