RSU Bunda Sidoarjo Di duga Tidak Berikan Recam Medis, Pelayanan Se akan Remehkan Pasien




Sidoarjo,- Nuswantoropos.com 
Manusia adalah makhluk sosial, yang akan selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Dimana segala keterbatasan, kekurangan serta kelemahan yang ada pada manusia juga mengharuskan dan di tuntut untuk selalu berhubungan maupun berintereaksi, dengan orang lain di sekitarnya.

Manusia tidak meminta adanya sakit, namun sakit merupakan suatu contoh bahwa manusia (penderita, red) dalam keadaan lemah membutuhkan bantuan pengobatan dari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhannya untuk sehat, yaitu Dokter. Namun, dokter tidak terlepas dari yang namanya kesalahan dalam praktek atau yang disebut dengan malpraktek.



Hal ini sempat terjadi yang dialami RSU.Bunda. di jalan Kundi (Gedongan). Waru- Sidoarjo. Salah satu pasien yang bernama Kenan Athaya Alfarisqi dengan usia 6 bulan yang bertempat tinggal di Jalan Bungurasih Utara RT.4/RW.4 masuk RSU.Bunda kamar Aisyah kelas.3 pada Selasa tertanggal : 12 Januari 2023, pk.18.00.wib. Yang dalam penanganan Dr. Spesialis bernama. Nurita Alami Dwi Jayanti. Sp.A. pasalnya, dari pihak keluarga (ibu kandung) sudah menduga bahwa putranya terjangkit gejala Demam Berdarah (DB) Sebab, si pasien bernama Kenan Athaya Alfarisqi bermula hanya panas dan ada bercak-bercak merah baik di muka dan bercak hitam di kedua kakinya, sedangkan suhu panas badan sedikit- sedikit panas diberikan cairan obat parachetamol, dan di suntikan pada infus sipasien sehingga, di duga terjadi pembengkakan saluran lambung, Bahkan, dari Ibu Kandung dari si pasien bernama Ariyanti Erma, sempat melontarkan "dok di kaki anak saya ada bercak-bercak hitam, apa tidak dilabkan".

Namun, dari pihak dokter Rumah Sakit tersebut, tidak menghiraukan (tidak menggubris) saat itu. Dari investigasi yang ditemukan awak media online Nuswantoropos.com, adanya suster saat pemasangan alkes ditubuh si pasien, masih melihat geogle di hp (seluler, red) nya. sedangkan, keluarga pasien saat diminta beli.darah dengan seharga (sebesar, red) Rp.150.000,- tidak kunjung datang sampai si pasien meninggal dunia kurang lebih sekitar pk.02.00 (dini hari).Tertanggal : 14 Januari 2023 ketika itu. Apalagi, dari pihak keluarga si pasien (orang tua kandung) Kenan Athaya Alfarisqi, tidak diberikan hasil Recam Medis yang terakhir, saat si pasien meninggal dunia dan terkesan pelayanan secara medis, acak-acakan meremehkan keluarga si pasien di RSU. Bunda tersebut.


Sampai berita ini di terbitkan oleh pihak awak media online newswantoropos.com, dikarenakan hasil investigasi kepihak keluarga si pasien Kenan Athaya Alfarisqi,yaitu ibu kandung bernama.Ariyanti Erma menyesalkan atas tindakan tim medis dari pihak RSU Bunda tersebut " 

Bodohnya lagi dokter koq malah tanya saya, lihat kaki anak saya ujar si Ibu kandung korban (pasien, red) lagi, koq ada bercak hitam - hitamnya, bu, ini apa ya bu (nirukan dokter) ungkap Ariyanti tadi. koq nggak dilab dok.. I ya ya (menirukan dokter). besoknya hanya pemeriksaan tanpa dilab, terus tiba-tiba jam 10.00 pagi hari anak saya kejang, saya panim saat itu diruangan, sesalnya terkesan dari pihak suster tersebut malah bertanya ke ibu korban, bukan menelepon dokter jaga saat ini.

Lebih lanjutnya, Ariyanti Erma masih dengan rasa sangat penyesalan atas pelayanan medis RSU.Bunda, yang tidak menghargai dan meremehkan keluarga pasien atau terhadap meninggalnya pasien yang bernama Kenan Athaya Alfarisqi mengungkapkan " mana... mana... dokternya, sus... anaknya sampai kaku. Sebenarnya sakit (loroh) apa dok, (teriak, red). Ujar orang tua kandung (almarhum, red) lagi, dokternya gak berani muncul..gak ada dan gak berani muncul, jelasnya, (dia) tadi, anak (putra saya) kejang jam 10 malam tidak di lab, baru di lab jam sekitar jam 13.00 wib dan gak dikasih (beri) pengobatan, apa-apa "Ungkapnya Ariyanti yang ditemui dan didampingi orang tuanya.

Lebih lanjut lagi, masih dengan ibu kandung dari korban dugaan malpraktek Kenan Athaya Alfarisqi (Almarhum). menegaskan, bahwa baru malamnya pk.19.00 hasil dari lab, diinformasikan bahwa trombositnya rendah, kenapa sampai sejauh itu dokter saat itu memberitahukan kesaya, lebih-lebih lagi yang menjengkelkan, dokter laki kemarin ya salah pak tapi saya gak tau nama nya ulasnya (Ariyanti, red), Ya di kertas itu nama nya dr Yogi pak .tapi ya benar, apa tidak ya pak.ungkapnya orang tua kandung korban tadi, Ya yang hasil lab itu kan, ada tulisan dokter pemeriksa pak .di situ ada tulisan dokter yogi "Tegas Ariyanti serasa mengungkapkan terkait pembelian darah sebesar Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu) sampai pasien meninggal dunia dan hanya menerima hasil pemeriksaan laboratorium, bukan Recam Medis dari RSU.Bunda tersebut.
(TIM Nuswantoropos.com)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url